MODUL Perkuliahan Sesi 3
Seorang pakar PR senior, Wisaksono Noeradi, mengatakan bahwa 70% kegiatan komunikasi public relations adalah menulis, sisanya kegiatan komunikasi lainnya. Ralph Tench menemukan dari beberapa riset bahwa kemampuan dalam komunikasi secara tertulis, desain, visual, dan presentasi merupakan hal yang dianggap fundamental oleh para praktisi PR (Kriyantono, 2012: 94).
Public relations writing adalah aktivitas menulis atau membuat produk-produk tulisan yang didesain untuk membangun dan menjaga hubungan positif dengan publik yang dapat memengaruhi citra organisasi. Tujuan adanya produk-produk tulisan tersebut adalah menginformasi dan memengaruhi sikap dan perubahan perilaku publik (Kriyantono, 2012: 95).
Praktisi public relations yang profesional harus memiliki keahlian menulis. Menurut Fraser P. Seitel dalam Kriyantono (2012:95), bahwa menulis adalah kunci public relations meskipun saat ini adalah era komputer. Kesimpulannya adalah praktisi PR harus bisa dan sering melakukan kegiatan tulis-menulis, yang berkaitan dengan perusahaan.
Jadi, public relations writing adalah kegiatan tulis-menulis yang dilakukan oleh praktisi public relations, menghasilkan produk-produk yang berisi tulisan untuk disebarluaskan kepada publik, dengan tujuan menciptakan dan menjaga hubungan positif antar publik dengan seseorang atau organisasi/perusahaan.
574.9KB Word 2007 document Uploaded 17/03/19, 13:11